17 September 2011

Seoul, My Soulmate



Ya,belahan jiwaku sebuah kota romantis nan jauh di belahan bumi utara. Tidak seperti dugaan awalku memang, bayangan akan kemegahan gedung pencakar langit dimana-mana, sumpek, padat, dan sesak, serta dengan tinggi badan rata-rata orang Asia (seperti China dan ASEAN). Saya tidak mengatakan kota ini jelek, bahkan sebaliknya. Kota ini SANGAT..SANGAT..SANGAT Kerrrrrreeeennn..!! Tata kota yang cantik, dengan tembok bata, jalan yang mungil-mungil, sungguh unik. Sekilas mirip seperti perumahan di Spanyol (belum pernah kesana she,tapi pernah liat lewat foto dsb). Sistem transportasi yang kompleks mulai dari adanya MRT, Buswaynya, Kereta Express, dan Taxi.  MRT dan Busnya pun  mencakup hingga pinggiran kota Seoul (tidak seperti di Guangzhou).
Oke, kita mulai dari awal.
Kami munuju Seoul terdiri dari 4 orang, yang meeting pointnya adalah bandara LCCT KLIA, Kuala Lumpur. Saya sendiri berangkat dengan rute MataramàDenpasaràLCCT, dan 3 orang travelmate lainnya berangkat dengan rute Makassar àLCCT. Pada tanggal 8 September 2011, kesepakatan awalnya adalah bertemu di LCCT jam 10 pagi, karena pada pukul 02.55 pm, pesawat kami boarding menuju Incheon, Seoul. Hingga jam 12 dalam penantian (lebaynya,heee) 3 orang lainnya tidak kunjung datang, akhirnya saya memutuskan untuk verifikasi tiket terlebih dahulu (cek in sudah saya lakukan beberapa hari sebelumnya melalui websitenya). Saya memutuskan untuk menunggu di waiting room dalam bandara saja. Setelah melewati proses imigrasi dll, akhirnya sampailah di waiting room LCCT, tepatnya gate 13. Jam 02.45, ternyata penumpang harus naik pesawat, 3 orang travelmateku tidak kunjung datang. Perasaan gelisah mulai menghantui, karena mereka yang menyusun segala rincian perjalanan dan tempat penginapan selama di Seoul. Memang, untuk perjalanan kali ini persiapan saya sangat kurang, ini diakibatkan ketidakpastian mengenai keberangkatan saya karena masalah visa.   Akhirnya, saya naik pesawat terlebih dahulu dan sempat mengambil gambar terlebih dahulu,he... 
minta bule korea fotoin di depan AirAsia X, di LCCT KLIA
Sekitar  10 menit duduk di kursi pesawat terbesar yang pernah saya naiki,muncul dari kejauhan 3 sosok yang saya kenal. Horee!! Akhirnya teman-temanku datang, dan untungnya mereka masih diizinkan  untuk menaiki pesawat, berhubung tadi saya mendengar  final call untuk penerbangan ini.
Perajalanan sekitar 6,5 jam sungguh melelahkan bagi saya, apalagi ditambah saya tidak memesan makanan sebelumnya serta tanpa air minum. Seperti terbang di atas gurun pasir beralaskan kursi busa. Dari kejauhan saya melihat sesosok penari gurun, sedang menari sambil memegang ceret air minum. Oh,ternyata hanya ilusiku, itu adalah pramugari yang mendorong kereta berisi maknan dan minuman. Sial! Saya hanya memiliki uang rupiah dan dolar Amerika. Akan tetapi, setelah bertanya ke pramugarinya, saya bisa mempergunakan rupiah yang saya miliki. Kembaliannya adalah ringgit Malysia, hahaha,saya hanya tertawa dalam hati. Seandainya saya bisa membelanjakan mata uang rupiah dimana-mana, saya akan sangat mencintai negeri yang mulai ditinggal para followers sejatinya ini.
Akhirnya, sekitar pukul 08.55 pm waktu Seoul, kami menginjakkan kaki untuk pertama kali di negeri ginseng. Memasuki area imigrasinya, muncul perasaan was-was, khawatir mengalami masalah seperti di Singapore dahulu. Akan tetapi 180 derajat berbeda, kami tidak ditanya satu patah kata pun. Sama seperti ketika saya di Guangzhgou, mungkin Negara Asia Timur kurang fobia ya atau karena WNI disana tidak terlalu banyak yang bermasalah.
Kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu di KFC dan kemudian menginap di Bandara Internasional Incheon…..(bersambung) 

1 komentar:

  1. mana nih lanjutannya...
    main ke blog ane gan.. ibonobi.wordpress.com

    BalasHapus