22 Agustus 2011

Dokumen Perjalanan



Dalam melakukan perjalanan ke Luar Negeri, dibutuhkan sejumlah dokumen-dokumen penting sebagai bekal ketika kita melakukan perjalnan tersebut.  Hal ini berfungsi sebagai identitas pagi pelancong tersebut, dan demi keamanan serta kenyamanan bagi Negara tujuan yang kita datangi. Dokumen-dokumen perjalanan tersebut antara lain paspor, visa, dan asuransi perjalanan.

     a. Paspor
Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dari suatu negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara. Paspor ini berisi 24 atau 48 halaman dan berlaku selama 5 tahun
Paspor berisi biodata pemegangnya, yang meliputi antara lain, foto pemegang, tanda tangan, tempat dan tanggal kelahiran, informasi kebangsaan dan kadang-kadang juga beberapa informasi lain mengenai identifikasi individual. Ada kalanya pula sebuah paspor mencantumkan daftar negara yang tidak boleh dimasuki oleh si pemegang paspor itu. Sebagai contoh, dahulu pemegang paspor Indonesia sempat dilarang berkunjung ke negara Israel dan Taiwan.
Saat ini beberapa negara telah mengeluarkan apa yang disebut e-paspor atau elektronik paspor. e-paspor merupakan pengembangan dari paspor kovensional saat ini dimana pada paspor tersebut telah ditanamkan sebuah chip yang berisikan biodata pemegangnya beserta data biometrik-nya, data biometrik ini disimpan dengan maksud untuk lebih meyakinkan bahwa orang yang memegang paspor adalah benar orang yang memiliki dan berhak atas paspor tersebut.
Paspor biasanya diperlukan untuk perjalanan internasional karena harus ditunjukkan ketika memasuki perbatasan suatu negara, walaupun di negara tertentu ada beberapa perjanjian dimana warga suatu negara tertentu dapat memasuki negara lain dengan dokumen selain paspor. Paspor akan diberi cap (stempel) atau disegel dengan visa yang dilakukan oleh petugas negara tempat kedatangan.
Beberapa pemerintahan berusaha mengontrol pergerakan warganya dan warga asing di negara mereka dengan menerbitkan "paspor internal". Misalnya di bekas negara Uni Soviet, untuk setiap warganegaranya diterbitkan sebuah "propiska" untuk mengontrol pergerakan mereka di seluruh wilayah negara tersebut. Sistem ini sebagiannya masih diterapkan di Rusia.
      Jenis-jenis paspor
     1. Paspor Biasa
Biasanya suatu negara menerbitkan untuk warga negaranya sebuah paspor biasa untuk perjalanan reguler. Di Indonesia paspor ini diberi sampul berwarna hijau dan dikeluarkan oleh Ditjen Keimigrasian, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia .
      2. Paspor Diplomatik
Untuk sebagian orang diterbitkan paspor diplomatik guna mengidentifikasi mereka sebagai perwakilan diplomatik dari negara asalnya. Karena itu, pemegang paspor ini menikmati beberapa kemudahan perlakuan dan kekebalan di negara tempat mereka bertugas. Di Indonesia, paspor ini diberi sampul berwarna hitam dan dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri.
      3.  Paspor dinas/resmi
Paspor ini diterbitkan untuk kalangan teknisi dan petugas administrasi dari suatu misi diplomatik seperti kedutaan dan konsulat ataupun bagi pegawai negeri/ pemerintah yang sedang melaksanakan tugas ke luar negeri. Pemegang paspor jenis ini mendapatkan beberapa kemudahan yang tidak dimiliki oleh pemegang paspor biasa. Di Indonesia, paspor ini diberi sampul berwarna biru dan dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri setelah mendapat izin dari Sekretariat Negara.
4. Paspor orang asing
Paspor orang asing adalah paspor yang diberikan kepada seseorang yang bukan warga negaranya. Syarat dan ketentuan untuk memiliki paspor jenis ini diatur oleh masing-masing negara. Contoh paspor ini adalah paspor yang dipakai untuk berhaji (paspor coklat), yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
      5. Paspor kelompok
Paspor kelompok akan diberikan untuk, misalnya, kelompok perjalanan anak liburan sekolah. Semua anak dalam perjalanan tersebut cukup memiliki sebuah paspor kelompok selama perjalanan liburan mereka berlangsung.
Untuk pengajuan paspor, sekarang sudah bisa melalui online, akan tetapi karena saya sendiri tidak pernah melalui websitenya (online), tidak saya jabarkan disini. Akan tetapi bisa teman-teman buka websitenya (http://www.imigrasi.go.id).

      b.Visa
“Visa adalah sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah negara memberikan seseorang izin untuk masuk ke negara tersebut dalam suatu periode waktu dan tujuan tertentu." - Wikipedia
Bagi kita-kita neh yang pemegang paspor Indonesia, lumayan banyak Negara yang bebas visa, atau setidaknya visa onarrival.
Akses Bebas Visa dan Visa Saat Kedatangan (Visa On Arrival)
Asia
  •  Brunei: 14 hari
  •  Hong Kong: 30 hari
  • Iran: 7/15 hari
  •  Kamboja: masih diberlakukan (visa on arrival) 30 hari,20 USD bagi pemegang paspor RI
  • India: 30 hari (Visa On Arrival)
  • Laos: 15/30 hari (Visa On Arrival) seharga USD 30 (harga dapat berubah setiap saat)
  •  Makau: 30 hari
  • Maladewa: 30 hari (Visa On Arrival)
  •  Malaysia: 30 hari
  • Myanmar : Per 1 Mei 2010, Visa on arrival mulai diberlakukan di Myanmar, di bandara Yangon dan Mandalay. Paspor harus berlaku minimal 6 bulan setelah kedatangan. VOA dapat diperoleh dengan harga USD 30 dan berlaku selama 28 hari, tidak dapat diperpanjang.
  • Nepal: 30/60 hari (Visa On Arrival)
  •  Oman: 1 bulan (Visa On Arrival)
  •  Filipina: 21 hari
  •  Singapura: 30 hari
  • Sri Lanka: 30 hari (Visa On Arrival)
  •  Taiwan: 30 hari (dengan catatan bahwa pengunjung harus memiliki visa yang masih berlaku atau izin tinggal untuk negara Amerika Serikat, Kanada, Jepang, UE, Australia atau Selandia Baru)
  • Tajikistan: 45 hari (Visa On Arrival, Bandara Dushanbe dengan surat undangan (tujuan dari kunjungan) atau berpergian dengan agen perjalanan resmi yang beroperasi di Tajikistan) [21]
  •  Thailand: 30 hari
  •  Timor Leste: 30 hari (Visa On Arrival)
    • According to Ministry of Foreign Affairs and Cooperation, East Timor, Indonesian citizens living near the East Timor border are visa-waiver (exempted from visa formalities) to enter East Timor.
  • Vietnam: 30 hari
  • Yordania: 1 bulan (Visa On Arrival) seharga 10 JOD
Afrika
  • Komoro: Visa tersedia saat kedatangan di bandara
  • Maroko: 3 bulan
  • Mozambik: 30 hari (Visa on Arrival)
  • Seychelles: 1 bulan
  • Tanzania: 3 bulan (Visa on Arrival)
  •  Zambia 3 bulan (Visa on arrival)
  • Zimbabwe: 3 bulan (Visa on Arrival)
  • Mesir: 30 hari (Visa On Arrival, dengan syarat menunjukkan Student ID yang masih berlaku dan diakui oleh Universitas di Mesir)
Eropa
  • Andorra: Negara ini adalah negara terkurung daratan antara Perancis & Spanyol tanpa bandara. Berkali-kali masuk Visa Schengen diperlukan. Memasuki Andorra berarti meninggalkan Area Schengen.
  • Armenia: Visa bisa didapat saat kedatangan untuk 120 hari
  • Belarus: Visa turis bisa didapat di Bandara Minsk (MSQ-2) saat kedatangan, berlaku untuk 30 hari. Untuk mendapatkan visa, sebelum tiba perlu mengurus invitation (tourist voucher) dari biro travel di Belarus. [ LINK: http://www.mfa.gov.by/en/consular/airport-visas ]
  • Kroasia: 14 hari. Paspor diplomatik dan dinas saja
  • Georgia: Visa bisa didapat saat kedatangan
  • Kosovo: 90 hari.
  • Serbia: 14 hari. Paspor diplomatik dan dinas saja
  • Rusia: 14 hari. Paspor diplomatik dan dinas saja.
  • Turkey: 30 hari. Visa on Arrival sudah mulai berlaku sejak akhir 2009. (LINK: http://www.mfa.gov.tr/visa-fees-at-border-gates-for-2010.en.mfa)
Oseania
  • Kepulauan Cook: 31 hari
  •  Fiji: 4 bulan dari kedatangan, perpanjangan bisa dibuat sampai 6 bulan
  • Mikronesia: 30 hari
  • Niue: 30 hari (Visa On Arrival)
  • Palau: ? hari (Visa On Arrival)
  • Samoa: 60 hari
Amerika Utara
  •  Bermuda: 6 bulan maksimum
  •  Kosta Rika: 30 hari (Harus memiliki visa cap USA, Kanada, atau Uni Eropa minimal 3 bulan lebih)
  •  Kuba: Harus membeli kartu turis sebelum kedatangan
  •  Jamaika: 6 bulan (Untuk penduduk tetap Kanada dan USA)
  •  Saint Vincent dan Grenadines: 1 bulan
Amerika Selatan
  •  Chili: 90 hari
  •  Kolombia: 90 hari
  •  Ekuador: 90 hari
  •  Haiti: 3 bulan
  •  Peru: 90 hari
(sumber: Wikipedia)
Tetap harus ditelusuri ke website kedutaannya masing-masing, berhubung dari beberapa sumber didapatkan beberapa perbedaan Negara-negara yang telah bebas visa, visa on arrival, atau bahkan masih mewajibkan pengurusan visa di kedubes atau konjen masing-masing Negara.


c. Asuransi Perjalanan
Dalam pengajuan pengurusan visa, untuk beberapa negara meminta adanya asuransi perjalanan. dengan nilau pertanggunan dalam jumlah minimum tertentu. Dan biasanya ada beberapa perusahaan asuransi yang memang direkomendasikan oleh negara tersebut. Akan tetapi, cukup dengan menggunakan perusahaan asuransi yang telah diakui banyak negara, sekiranya itu sudah cukup.

19 Agustus 2011

Bau-Bau, Kota Seribu Ojek


Akhir-akhir ini, mulai meningkat trend di kalangan anak muda, mengenai backpacking, alias keliling-keliling dengan modal tas punggung, dengan budget seefisien mungkin (sumber: admin koasabalabal). Dan kecenderungannya, spot yang dikunjungi biasanya adalah luar negeri, ntah Malaysia, Singapore, Thailand, Vietnam, Macau, maupun Hong Kong. Negara-negara tersebut memang sering dikunjungi oleh para pengelana dari Indonesia karena selain tidak memerlukan visa atau setidaknya visa on arrival (VOA), harga tiketnya juga relative murah untuk ukuran perjalanan luar negeri.
Bagi saya, yang utama adalah kepuasan dan harga, entah mau di dalam negeri maupun di luar negeri yang penting memenuhi dua syarat itu, saya akan berusaha untuk mencapainya.
Sekitar akhir bulan Juli lalu, saya berencana main-main ke Bau-Bau. Saya merencanakan pergi kesana menggunakan kapal pelni. Tiket kami beli H-1, dengan harga Rp 146.000 one way (kayak naik pesawat aja bahasa saya,he…). Kapalnya kalau tidak salah bernama KM. Lambelu. Setahu saya, semua nama kapal pelni pasti sumbernya adalah nama gunung yang ada di Indonesia (cuman saya tidak tahu,ini gunung dimana ya?? mungkin juga  bukan nama gunung).
Keeseokan paginya, kami pun berangkat. Kami janjian untuk bertemu di pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar. Sialnya, paginya saya ketiduran dan bangun minus 30 menit sebelum keberangkatan, ditambah belum packing lagi. Tanpa pikir panjang, saya memasukkan baju dan celana yang ada didepan saya ke dalam carer, dan langsung berangkat tanpa mandi terlebih dahulu. Untung saja kapal tidak seperti pesawat untuk masalah ketepatan waktu, baik untuk waktu keberangkatan maupun waktu ketibaan. Kapal Motor lambelu pun berangkat siangnya,,pyuhhhhh……kami berlabuh bersama kembali.
Perjalanan laut ini kami tempuh dalam waktu sekitar 12 jam lamanya. Saya sangat menikmati perjalanan ini. Dahulu, sebelum saya naik pelni untuk pertama kali saya anti dengan kapal laut. Menurut saya, kapal laut merupakan perjalanan yang paling menjemukkan. Tapi, sekarang saya mulai menikmatinya.
Tiba di Bau-Bau sekitar pukul 02.00 dini hari dan menginap di rumah teman.  Yang saya lakukan pertama adalah mencari agen tiket pelni terdekat. Karena waktu yang saya miliki hanya tiga hari (1 hari untuk perjalanan pp, 1 hari di Bau-Bau,dan 1 harinya merupakan hari pertama dimana memang untuk persiapan keberangkatan). Saya membeli tiket yang berangkat malam hari dengan rute Bau-Bau ke Makassar. Sebenarnya ada dua kapal yang berangkat hari itu, yaitu pada sore harinya. Namun dari semua kerabat hingga penjual tiketnyab menyarankan mengambil kapal yang lebih malam (saya lupa nama kapalnya), karena lebih bagus dan lebih cepat.akhirnya saya membeli tiket yang berangkat pukul 7 malam. Jadi, waktu saya untuk menjelajahi Bau-Bau adalah sekitar 12 jam (dari pagi hingga malam hari). Saya merasa, cukup satu hari di Bau-Bau bisa menuntaskan rasa keingintahuan saya tentang kota ini.
Setelah mendapat tiket pelni, saya mulai petualangan di Kota Naga ini. Bermodal kaki yang imut-imut ini, saya menjelajahinya. Sebenarnya ada beberapa kerabat saya yang bertugas dib au-Bau, bahkan di pedalamannya pun ada. Akan tetapi saya menggunakan prinsip tidak mau merepotkan orang lain kecuali dipaksa (atau terdesak,he…). Alhasil, pencarian Kraton pun beratnya minta ampun. Kontur jalan di kota ini banyak pendakian, sehingga harus jalan eperti mendaki gunug. Saya sengaja tidak naik kendaraan, karena ingin melihat tiap jengkal kota ini, tanpa ada yang terlewatkan. Tujuan boleh satu, tapi yang saya dapat harus lebih dari satu. Mungkin karena alas an ini juga, saya jarang melewati suatu tempat, dengan jalan pergi dan pulang yang sama. Kecuali tingkat untuk nyasar dan kalau nyasar bisa membahayakan ketebalan dompet dan jiwa, yaaa pulang pun melewati rute yang sama. Kembali ke perjalanan ke Kraton, perjalanan ini begitu melelahkan bukan hanya karena jalannya mendaki, tapi saya mendaki di jalan yang salah, bahkan dua kali. Ditambah lagi teriknya matahari saat itu, untung saja bukan saat bulan puasa.  
Sesampainya di “puncak” alias Kraton, ternyata keadaan Kratonnya tidak sesuai ekspektasi saya. Di lingkungan kraton terdapat jalan raya untuk kendaraam bermotor lalu lalang, perkampungan warga, dan unsur Kratonnya hanya beberapa spot saja. Agak kecewa sih, tapi ndak apa-apa. Karena sebenarnya, yang paling seru ketika ke Kraton ini adalah ketika saya diperjalanan kaki tadi. Saya menemukan beberapa kejadian unik di jalan.  Ketika jalan salah rute tanjakan, saya bertanya ke salah seorang anak kecil, mengenai letak Kraton. Ia bilang, “Kak, kita(baca: Anda) salah jalan, yang jalanan menanjak sebelah sana, bukan ini”. Duh, malunya minta ampun, sudah pasang muka sok-sok kuat lagi. Untuk mengurangi rasa malu, saya bilang “Oh iya,makasih dik, saya juga mau ke atas juga kok,bagus pemandangannya kayaknya”. Saya bertanya ini ketika sekitar 10 meter lagi sampai di atas, saya bertanya ke anak kecil ini pun sebenarnya untuk formalitas pemastian saja, karena saya yakin rute yang saya ambil ini benar. Pembelajaran: jangan pernah sombong, dan sok tahu,,he…
Kejadian lainnya adalah, jauh-jauh ke daerah pulau, malah ketemu pedagan es kelapa muda asli Pulau Lombok (kampung halaman saya). Dan memang pedagangnya juga asli suku Sasak (suku asli Pulau Lombok). Kami ngobrol-ngorol, dan dari mereka saya ketahui ternyata cukup banyak orang Lombok yang mendiami Bau-Bau ini. Dan tidak lupa, kami pun berfoto.
Selama perjalanan saya ini, mulai tiba pelabuhan semalam,sampai paginya ketika di pelabuhan, dan menuju Kratonnya, tidak lepas dari panggilan sayang, “Mas,ojek??” Setiap berjalan kaki sekitar 10 meter pasti bakal disapa mereka. Katanya she murah, tapi tetap saja tidak seru berjalan dengan ojek, aplagi kota ini begitu luas.
Sorenya, saya dihubungi oleh kerabat saya yang ada di Bau-Bau, dan saya diajak berenang. Kami pun berenang di salah satu hotel yang terbilang mewah di kota ini. Hingga maghrib menjelang, kami pun berkemas-kemas, dan persiapan untuk mengantar saya ke pelabuhan. Sesampainya di pelabuhan, ternyata kapal kami delayed. Tidak main-main penundaannya, molor sekitar 10 jam!!! Akhirnya saya menjelajah Bau-Bau lagi malam harinya. Ada untungnya memang kapal saya terlambat berlabuh, bisa menikmati malam minggu di kota ini. Saya di ajak nongkrong di Kraton, dsini hanya kami berdua pasangan laki-laki, yang lainnya menggandeng pacar masing-masing. Tapi cuek aja, pemandangannya keren, cuacanya bagus. Jadi malas pikirin orang sekitar.
Dan akhirnya waktu menunjukkan pukul tiga pagi, saya di antar menuju pelabuhan. Saya cepat-cepat mengambil tempat dan menggelar sleeping bag, dan akhirnya berlabuh, ditemani kencangnya angin lautan dan cerita petualangan baru, di kota Bau-Bau.

15 Agustus 2011

Backpacking ke Guangzhou,it's FREE!!!!


Berawal dari berkunjung ke salah seorang anggota keluarga yang sedang menderita penyakit. Saat itu masih dalam suasana Lebaran, jadi kami sekeluarga bersilaturahim ke rumah beliau. Disana paman saya banyak berkonsultasi mengenai penyakit yang beliau derita kepada saya. Dan saya menjelaskan kepadanya dengan penjelasan sebatas pengetahuan saya dalam tinjauan medis namun tetap bahasa awam. Ternyata beliau sangat puas dengan penjelasan saya tersebut. Diluar dugaan, beliau menawarkan untuk menemaninya berobat di China, tepatnya Propinsi Guangdong, Kota Guangzhou (Kanton). Saya menerimanya dengan senang hati, karena kebetulan waktu yang ditawarkan beliau ketika saya masih belum masuk perkuliahan.
Beberapa minggu kemudian visa kami pun keluar, dan akhirnya kami berangkat. Kami berangkat bertiga, paman bersama istrinya berangkat dari Mataram, sedangkan saya dari Makassar. Kami bertemu di Jakarta yang selanjutnya menuju Guangzhou. 
Perjalanan ini memang bukan pertama kalinya saya keluar negeri, namun ini merupakan perjalanan pertama saya ke negara yang membutuhkan visa untuk masuk. Lima jam perjalanan pun kami lalui, dan kami pun langsung dijemput oleh tim dari rumah sakit tempat paman saya berobat. Memang, sebenarnya perjalanan ini bukan untuk senang-senang, tapi apapun namanya saya berusaha membuatnya menjadi seru. 
Di Guangzhou, awalnya saya berkelana kota seorang diri dengan modal Bahasa Inggris yang sangat pas-pasan. Akan tetapi, setelah beberapa hari disana, saya mendapat seorang kawan yang merupakan warga negara China asli, Chun namanya. Kami berkomunikasi dengan Bahasa Inggris yang sangat kurang, saya setengah-setangah, dia bahka seperempat kemampuan bahasa asingnya.
Pernah saya naik bus seorang diri, hingga keluar dari kota. Saat itu sudah malam, sekitar pukul 8-9 malam. Sempat takut-takut juga sih, tapi untung Guangzhou merupakan kota yang sangat aman dan transportasinya jelas (tapi tulisannya sangat tidak jelas bagi saya).Saya kembali kerumah sakit (kami tinggal dirumah sakit) dengan menggunakan taxi. Sebenarnya saya orang yang sangat anti naik taxi, karena saya menganggap ketika naik taxi, saya kalah. Akan tetapi keadaannya saat itu mengharuskan saya kembali dengan segera.
Pengalaman unik saya yang lain adalah ketika shalat Jumat di negeri komunis ini. Untuk menemukan masjid disana sebenarnya tidak terlalu susah, karena cukup mencolok dan sebagai salah satu tempat wisata. Saya dipandu oleh seorang warga negara keturunan Afrika yang kebetulan ingin menunaikan Shalat Jumat juga.
Ternyata banyak juga umat muslim di Guangzhou, dengan ras dan kebiasaan yang sangat berbeda dengan di Indonesia. Aksen bacaan-bacaan dan adzan yang cukup berbeda pula. Seusai shalat, saya menemukan penjual makanan-makanan halal disekitar masjid. Dan herannya pula, selama berhari-hari saya di Guangzhou, baru kali ini saya mendapati pengemis. Biasanya kalau di Indonesia ras keturunan Indonesia ini hidup di atas rata-rata, namun disini saya menemukan sebaliknya.

Pengalaman unik lainnya yaitu ketika saya berjalan seorang diri menuju bukit dibelakang rumah sakit. Awalnya saya mengira bukitnya kecil dan tidak terlalu tinggi. Ternyata muda-muda begini, hampir kolaps saya dibuatnya. Mata saya terbelalak heran ketika mendapati banyak para lansia dengan santainya mendaki dan bermain kartu, mahjong, senam, dan olahraga ringan di atas bukit. Saya jadi malu sendiri dibuatnya. 
Kebiasaan bagi lansia di China ini, ketika menjelang maghrib, mereka terbiasa untuk melakukan kegiatan seperti senam (tai chi). Disini warganya jarang menggunakan kendaraan untuk memobilisasi barang meskipun dalam jumlah yang banyak, mereka menarik sejenis gerobak. Setiap orang pun biasanya membawa sejenis kereta dorong, untuk membawa barang-barangnya. Karena mereka memang terbiasa untuk berjalan kaki. Mungkin disebabkan kerja yang berat tersebut, porsi makan disini sebanyak 2-3 kali rata-rata porsi makan orang Indonesia.
Kami kembali ke Indonesia satu minggu lebih cepat dari jadwal, karena ada kegitan di Indonesia yang harus segera kami hadiri. Kami berpisah di Jakarta, mereka ke Mataram dan saya kembali ke Makassar. Di Makassar, walaupun hanya sempat mendatangi satu rangkaian terakhir dari kegiatan Triple Ten Day, Tim Bantuan Medis Calcaneus FK Unhas,  saya cukup puas.
Semua akomodasi, mulai transportasi dari Makassar hingga kembali ke Makassar, dan makanan serta tempat tinggal saya ditanggung.
Sekian pengalaman mengenai perjalanan gratis saya, semoga bisa bermanfaat.

14 Agustus 2011

ABSES HEPAR

I.            Pendahuluan
      Abses hati merupakan masalah kesehatan dan sosial pada beberapa negara yang berkembang seperti di Asia terutama Indonesia. Prevalensi yang tinggi biasanya berhubungan dengan sanitasi yang jelek, status ekonomi yang rendah serta gizi yang buruk. Meningkatnya arus urbanisasi menyebabkan bertambahnya kasus abses hati di daerah perkotaan dengan kasus abses hati amebik lebih sering berbanding abses hati pyogenik dimana penyebab infeksi dapat disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri ataupun parasit.(1)
      Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan karena infeksi bakteri, parasit, jamur maupun nekbrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam parenkim hati.(1)
Hampir 10% penduduk dunia terutama penduduk dunia berkembang, pernah terinfeksi Entamoeba histolytica tetapi 10% dari yang terinfeksi dapat menunjukkan gejala. Insidensi penyakit ini berkisar sekitar 5-15 pasien pertahun.Individu yang mudah terinfeksi adalah penduduk di daerah endemik ataupun wisatawan yang ke daerah endemik dimana laki - laki tersering  dibanding perempuan dengan rasio 3:1 hingga 22:1 dan sering pada dewasa umur terseringpada decade IV.  Kebanyakan amoebiasis hati yang dikenal adalah pria. Usia yang di kenai berkisar antara 20-50 tahun terutama pada dewasa muda dan lebih jarang pada anak-anak. Adapun faktor resiko pada abses hati adalah konsumsi alkohol, kanker, homoseksual, imunosupresi, malnutrisi, usia tua, kehamilan, dan penggunaan steroid.(2)

II.            ANATOMI DAN FISIOLOGI
Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, berat rat-rata sekitar 1.500 gr. 2 % berat badan orang dewasa normal. Hati merupakan organ lunak yang lentur dan tercetak oleh struktur sekitar. Hati memiliki permukaan superior yang cembung dan terletak di bawah kubah merupakan atap dari ginjal, lambunga, pancreas dan usus. Hati memilikki dua lobus yaitu kiri dan kanan. Setiap lobus hati terbagi menjadi struktur-struktur yang disebut lobulus, yang merupakan unit mikroskopi dan fungsional organ. Hati manusia memiliki maksimal 100.000 lobulus. Di antara lempengan sel hati terdapat kapiler-kapiler yang disebut sebagai sinusoid. Sinusoid dibatasi oleh sel fagostik dan sel kupffer. Sel kupffer fungsinya adalah menelan bakteri dan benda asing lain dalam darah.(3)
Hati memiliki dua sumber suplai darah, dari saluran cerna dan limpa melalui vena porta hepatica, dan dari aorta melalui arteri hepatica. Sekitar sepertiga darah yyang masuk adalah darah arteri dan dua pertiganya adalah darah vena porta. Volume total darah yang melewati hati setiap menitnya adalah 1.500 ml.(3)
Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting dalam tubuh. Organ ini melakukan berbagai fungsi, mencakup hal-hal berikut:(4)
1.      Pengolahan metabolik kategori nutrient utama (karbohidrat, lemak, protein) setelah penyerapan mereka adalah saluran pencernaan.
2.      Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing lainnya.
3.      Sintesis berbagai protein plasma, mencakup protein-protein yang penting untuk pembekuan darah, serta untuk mengangkut hormon tiroid, steroid dan kolesterol dalam darah.
4.      Penyimpangan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.
5.      Pengaktifan vitamin D.
6.      Pengeluaran bakteri dari sel-sel darah merah yang usang berkat adanya makrofag residen.
7.      Ekskresi Kolesterol dan bilirubin.(4)
     
III.            . Etiologi
Abses hati dibagi atas dua secara umum, yaitu abses hati amoeba dan abses hati pyogenik.
a.       Abses hati amoeba
Didapatkan beberapa spesies amoeba yang dapat hidup sebgai parasit non patogen dalam mulut dan usus, tapi hanya Enteremoeba histolytica yang dapat menyebabkan penyakit. Hanya sebagian individu yang terinfeksi Enteremoeba histolytica yang memberi gejala invasif, sehingga di duga ada dua jenis E. Histolytica yaitu starin patogen dan non patogen. Bervariasinya virulensi strain ini berbeda berdasarkan kemampuannya menimbulkan lesi pada hepar.(1)
E.histolytica di dlam feces dapat di temukan dalam dua bentuk vegetatif atau tropozoit dan bentuk kista yang bisa bertahan hidup di luar tuibuh manusia. Kista dewasa berukuran 10-20 mikron, resisten terhadap suasana kering dan asam. Bentuk tropozoit akan mati dalam suasana kering dan asam. Trofozoit besar sangat aktif bergerak, mampu memangsa eritrosit, mengandung protease yaitu hialuronidase dan mukopolisakaridase yang mampu mengakibatkan destruksi jaringan.

b.      Abses hati piogenik
Infeksi terutama disebabkan oleh kuman gram negatif dan penyebab yang terbanyak adalah E.coli. Selain itu, penyebabnya juga adalah streptococcus faecalis, Proteus vulgaris, dan Salmonellla Typhi. Dapat pula bakteri anaerob seperti bakteroides, aerobakteria, akttinomesis, dan streptococcus anaerob. Untuk penetapannya perlu dilakukan biakan darah, pus, empedu, dan swab secara anaerob maupun aerob.(1)
IV.            Patogenesis
a.       Amoebiasis Hepar
            Amebiasis hati penyebab utamanya adalah entamoeba hystolitica. Hanya sebagian kecil individu yang terinfeksi E.hystolitica yang memberi gejala amebiasis invasif, sehingga ada dugaan ada 2 jenis E.hystolitica yaitu strain patogen dan non patogen. Bervariasinya virulensi berbagai strain E.hystolitica ini berbeda berdasarkan kemampuannya menimbulkan lesi pada hati. Patogenesis amebiasis hati belum dapat diketahi secara pasti. Ada beberapa mekanisme yang telah dikemukakan antara lain : faktor virulensi parasit yang menghasilkan toksin, ketidakseimbangan nutrisi, faktor resistensi parasit, imunodepresi pejamu, berubah-ubahnya antigen permukaan dan penurunan imunitas cell-mediated.(5)
Secara singkat dapat dikemukakan 2 mekanisme : (5)
1. strain E.hystolitica ada yang patogen dan non patogen.
2. secara genetik E.hystolitica dapat menyebabkan invasi tetapi tergantung pada interaksi yang kompleks antara parasit dengan lingkungan saluran cerna terutama pada flora bakteri. Mekanisme terjadinya amebiasis hati:
1. penempelan E.hystolitica pada mukus usus.
2. pengerusakan sawar intestinal.
3. lisis sel epitel intestinal serta sel radang. Terjadinya supresi respons imun cell- mediated yand disebabkan enzim atau toksin parasit, juga dapat karena penyakit  tuberkulosis, malnutrisi, keganasan dll.
4. penyebaran ameba ke hati. Penyebaran ameba dari usus ke hati sebagian besar  melalui vena porta. Terjadi fokus akumulasi neutrofil periportal yang disertai nekrosis  dan infiltrasi granulomatosa. Lesi membesar, bersatu dan granuloma diganti dengan  jaringan nekrotik. Bagian nekrotik ini dikelilingi kapsul tipis seperti jaringan fibrosa.
 Amebiasis hati ini dapat terjadi berbulan atau tahun setelah terjadinya amebiasis intestinal dan sekitar 50% amebiasis hati terjadi tanpa didahului riwayat disentri amebiasis.(1)
Skema bagan Terjadinya Amoebiasis hepar :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKeo4ZI4RJjxZA3EGGycsHe1It7hEYyL7x-sLHzqLoB9d-R-ZBDENIHV5TVFqOr2uCKw-cZIQ337wCRy8DGtFp1ke20lMJf58x8sOrUXEqgHBsW92p0SWBe241di5uUXZz1ZT5IZfa1dY/s400/image001.gif
(Bagan patofisiologi terjadinya amobiasishepar, Staf Pengajar Patofisiologi, Fakultas Kedokteran Unibraw Malang 2003)(6)
Skema bagan Pengaruh abses hepar terhadap kebutuhan dasar manusiah :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7w-k_W1ETvtVjmptRGFcjC4Mc7xNHlUdArXgBdGqaNE3H0mNSolsK14U5eq8SSZTXcGIWYF4sK7UgW9gRN-nQt2LU_Yj_gLI18WIrUqrE17HPGkTSQQl_qCJEgDUbFtl-zwfTBJd-UoA/s400/image002.gif
(Bagan pengaruh abses hepar terhadap kebutuhan manusia. Bruner dan Suddarth, 2000)(6)
Penjelasan
  1. Amuba yang masuk menyebabkan peradangan hepar sehingga mengakibatkan infeksi
  2. Kerusakan jaringan hepar menimbulkan perasaan nyeri
  3. Infeksi pada hepar menimbulkan rasa nyeri sehingga mengalami gangguan tidur atas pola tidur.
  4. Abses menyebabkan metabolisme dihati menurun sehingga menimbulkan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan.
  5. Metabolisme nutrisi di hati menurun menyebabkan produksi energi menurun sehingga dapat terjadi intoleransi aktifitas fisikManifestasi klinis
b.    Abses hati piogenik
Abses hati piogenik dapat terjadi melalui infeksi yang berasal dari:
1.    Vena porta yaitu infeksi pelvis atau gastrointestinal, bisa menyebabkan pielflebitis porta atau emboli septik.
2.    Saluran empedu merupakan sumber infeksi yang tersering. Kolangitis septik dapat menyebabkan penyumbatan saluran empedu seperti juga batu empedu, kanker, striktura saluran empedu ataupun anomali saluran empedu kongenital.
3.    Infeksi langsung seperti luka penetrasi, fokus septik berdekatan seperti abses perinefrik, kecelakaan lau lintas.
4.    Septisemia atau bakterimia akibat infeksi di tempat lain.
5.    Kriptogenik tanpa faktor predisposisi yang jelas, terutama pada organ lanjut usia.(1)

V.            Gambaran klinis
1.      Abses hati amoeba
Cara timbulnya abses hati amoebik biasanya tidak akut, menyusup yaitu terjadi dalam waktu lebih dari 3 minggu.D emam ditemukan hampir pada seluruh kasus. Terdapat rasa sakit diperut atas yang sifat sakit berupa perasaan ditekan atau ditusuk. Rasa sakit akan bertambah bila penderita berubah posisi atau batuk. Penderita merasa lebih enak bila berbaring sebelah  kiri untuk mengurangi rasa sakit. Selain itu dapat pula terjadi sakit  dada kanan bawah atau sakit bahu bila abses terletak dekat diafragma dan sakit di epigastrium bila absesnya dilobus kiri.
Anoreksia, mual dan muntah, perasaan lemah badan dan penurunan berat badan merupakan keluhan yang biasa didapatkan. Batuk-batuk dan gejala iritasi diafragma juga bisa dijumpai walaupun tidak ada ruptur abses melalui diafragma. Riwayat penyakit dahulu disentri jarang ditemukan. Ikterus tak biasa ada dan jika ada ia ringan. Nyeri pada area hati bisa dimulai sebagai pegal, kemudian mnjadi tajam menusuk. Alcohol membuat nyeri memburuk dan juga perubahan sikap. Pembengkakan bisa terlihat dalam epigastrium atau penonjolan sela iga. Nyeri tekan hati benar-benar menetap. Limpa tidak membesar.
2.      Abses hati piogenik
Menunjukkan manifestasi klinik lebih berat dari abses hati amoeba. Terutama demam yang dapat bersifat intermitten, remitten atau kontinue yang disertai menggigil. Keluhan lain dapat berupa sakit perut, mual atau muntah, lesu, dan berat badan yang menurun. Dapat juga disertai batuk, sesak napas, serta nyeri pleura.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan pasien yang septik disertai nyeri perut kanan atas dan hepatomegali dengan nyeri tekan. Kadang disertai ikterus karena adanya penyakit bilier seperti kolangitis.
VI.            Gambaran Laboratorium
1.    Abses hati amoeba
Kelainan pemeriksaan hematology pada amoebiasis hati didapatkan Hb antara 10,4-11,3g%, sedangkan leukosit berkisar antara 15.000-16.000/mm3. Pada pemeriksaan faal hati didapatkan albumin 2,76-3,05 g%, globulin 3,62-3,75 g%, total bilirubin 0,9-2,44 mg%, fosfatase alkali 270,4-382,0 u/l sedangkan SGOT 27,8-55,9u/l dan SGPT 15,7-63,0u/l.
Jadi kelainan laboratorium yang dapat ditemukan pada amoebiasis hati adalah anemia ringan sampai sedang, leukositosis. Sedangkan kelainan faal hati didapatkan ringan sampai sedang.
2.    Abses hati piogenik
Pada pemeriksaan laboratorium munkin didapatkan leukositosis dengan pergeseran ke kiri, anemia, gangguan fungsi hati seperti peninggian bilirubin atau fosfatase alkali. Pemeriksaan biakan pada awal penyakit sering tidak menimbulkan kuman.
VII.            Gambaran radiologi
1.      Foto dada
kelainan foto dada pada amoebiasis hati dapat berupa : peninggian kubah diafragma
kanan, berkurangnya gerak diafragma, efusi pleura, kolaps paru dan abses paru.
2.      Foto polos abdomen
kelainan yang didapat tidak begitu banyak, mungkin dapat berupa
gambaran ileus, hepatomegali atau gambaran udara bebas di atas hati jarang didapatkan berupa air fluid level yang jelas.
3.      Ultrasonografi
untuk mendeteksi amoebiasis hati, USG sama efektifnya dengan CT atau MRI.
Gambaran USG pada amoebiasis hati adalah :
1. bentuk bulat atau oval
2. tidak ada gema dinding yang berarti
3. ekogenisitas lebih rendah dari parenkim hati normal
4. bersentuhan dengan kapsul hati
5. peninggian sonic distal
4. tomografi komputer
Sensitivitas tomografi komputer berkisar 95-100% dan lebih baik untuk melihat kelainan di daerah posterior dan superior.
4.      Pemeriksaan serologi
Ada beberapa uji yang banyak digunakan antara lain indirect haemaglutination (IHA), counter immunoelectrophoresis (CIE), dan ELISA. Yang banyak dilakukan adalah tes IHA. Tes IHA menunjukkan sensitivitas yang tinggi. Titer 1:128 bermakna untuk diagnosis amoebiasis invasive.
 VIII.            Diagnosis
Untuk diagnosis amoebiasis hati dapat digunakan criteria Sherlock (1969), criteria Ramachandran (1973) atau criteria Lamont dan Pooler.
Criteria Sherlock :
1. Hepatomegali yang nyeri tekan
2.
Respon baik terhadap obat amoebisid
3.
Leukositosis
4.
Peninggian diafragma kanan dan pergerakan yang kurang
5.
Aspirasi pus
6. Pada USG didapatkan rongga dalam hati
7.
Tes hemaglutinasi positif

Kriteria Ramachandran (bila didapatkan 3 atau lebih dari) :
1.
Hepatomegali yang nyeri
2.
Riwayat disentri
3.
Leukositosis
4.
Kelainan radiologis
5.
Respon terhadap terapi amoebisid

Kriteria Lamont dan Pooler (bila didapatkan 3 atau lebih dari ) :
1.
Hepatomegali yang nyeri
2. Kelainan hematologis
3.
Kelainan radiologis
4.
Pus amoebik
5.
Tes serologic positif
6.
Kelainan sidikan hati
7.
Respon yang baik dengan terapi amoebisid
 IX.            Penatalaksanaan
1.      Medikamentosa
Derivat nitroimidazole dapat memberantas tropozoit intestinal/ekstraintestinal
atau kista. Obat ini dapat diberikan secara oral atau intravena.
Secara singkat pengobatan amoebiasis hati sebagai berikut :
1. Metronidazole : 3x750 mg selama 5-10 hari dan ditambah dengan ;
2. Kloroquin fosfat : 1 g/hr selama 2 hari dan diikuti 500/hr selama 20 hari, ditambah;
3. Dehydroemetine : 1-1,5 mg/kg BB/hari intramuskular (maksimum 99 mg/hr) selama
10 hari.
2.       Tindakan aspirasi terapeutik
Indikasi :
Abses yang dikhawatirkan akan pecah
1.      Respon terhadap medikamentosa setelah 5 hari tidak ada.
2.      Abses di lobus kiri karena abses disini mudah pecah ke rongga perikerdium atau peritoneum.
3.      indakan pembedahan
3.      Pembedahan dilakukan bila :
1.
Abses disertai komplikasi infeksi sekunder.
2. Abses yang jelas menonjol ke dinding abdomen atau ruang interkostal.
3.
Bila teraoi medikamentosa dan aspirasi tidak berhasil.
4.
Ruptur abses ke dalam rongga intra peritoneal/pleural/pericardial.
Tindakan bisa berupa drainase baik tertutup maupun terbuka, atau
tindakan reseksi misalnya lobektomi.
X.            Komplikasi
1.       Infeksi sekunder
merupakan komplikasi paling sering, terjadi pada 10-20% kasus.
2.       Ruptur atau penjalaran langsung
Rongga atau organ yang terkena tergantung pada letak abses. Perforasi paling sering ke pleuropulmonal, kemudian kerongga intraperitoneum, selanjutnya pericardium dan organ-organ lain.
3.       Komplikasi vaskuler
Ruptur kedalam v. porta, saluran empedu atau traktus gastrointestinal jarang terjadi.
4.       Parasitemia, amoebiasis serebral
 E. histolytica bisa masuk aliran darah sistemik dan menyangkut di organ lain misalnya otak yang akan memberikan gambaran klinik dari lesi fokal intrakranial.
 XI.            Prognosis
1.      Virulensi parasit
2.      Status imunitas dan keadaan nutrisi penderita
3.      Usia penderita, lebih buruk pada usia tua
4.      Cara timbulnya penyakit, tipe akut mempunyai prognosa lebih buruk letak dan jumlah abses, prognosis lebih buruk bila abses di lobus kiri atau multiple. Sejak digunakan pemberian obat seperti emetine, metronidazole, dan kloroquin, mortalitas menurun secara tajam. Sebab kematian biasanya karena sepsis atau sindrom hepatorenal.
Daftar Pustaka

1.      Aru W Sudoyo, dkk ; Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1 Edisi Empat, balai Penerbitan FK-UI, jakarta, 2006.
2.      Dr. Poppy Kumala, kamus Saku Kedokteran Dorland; Edisi delapan, Egg jakarta, 1998.
3.      Sylvia a. Price, Gangguan System Gastro Intestinal, dalam buku Patofiologi, Jilid !, Penerbit Buku Kedokteranm Egc, Jakarta, 2006. Halaman 472-474.
4.      Sherwood, System Pencernaan, dalam Fisiologi Manusia dari Sel ke sistem. Egc, Jakarta: 2001. Halaman 565.
5.      Arief Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran; Jilid 1, Edisi Ketiga; Media Aesculapius; Jakarta; 2001. Halaman 512.
6.      Abses hepar. (online). http://netral-collection-knowledge.blogspot.com/2009/07/abses-hepar.html. Diakses 13 Maret, 2011